Sabtu, 10 Maret 2012

Cerpen ku "Kisah Kehidupan Lisa"


Kisah Kehidupan Lisa

Pagi ini langit begitu cerah, matahari pun bersinar seperti memberi senyum kepada makhluk yang ada di bumi. Pukul 04.00 , Lisa harus sudah bangun untuk membantu ibunya membuat jajanan dan gorengan untuk dijual. Namun, sebelum itu Lisa melaksanakan kewajibanya sebagai umat muslim yaitu sholat shubuh. Setelah sholat shubuh, Lisa mandi dahulu kemudian ia baru akan memulai untuk membantu ibunya memasak. Maklum, Lisa merupakan anak dari keluarga yang sederhana. Sehingga ia harus membantu ibunya untuk membuat jajanan dan kemudian ia akan jualkan di kantin sekolahnya. Di depan rumah Lisa, ibunya juga menjual gorengan juga, namun di pagi hari ibu Lisa menjual sayur-sayuran untuk menambah pendapatanya. Karena sudah lama ibu Lisa telah di tinggal pergi oleh suaminya, sehingga ibu lisa harus bekerja keras untuk menghidupi ke dua anaknya. Lisa merupakan anak ke dua yang sekarang sudah duduk di bangku SMP kelas 2, dan Nisa merupakan kakak Lisa yang duduk di bangku SMK kelas 3,yang sebentar lagi akan lulus. Jam sudah menunjukan pukul 06.00 , saatnya Lisa berangkat ke sekolah dan tak lupa ia harus membawa jajanan dan gorengan ke kantin sekolahnya. Namun pagi ini, Lisa terlihat wajahnya muram sekali.





Ibu Lisa : “Nak, sudah mau berangkat ya? Itu jajanan dan gorenganya udah ibu siapin di meja ruang
     tamu. Nanti kamu tinggal membawanya saja !”.
Lisa        : “iya bu”. (dengan wajah muram)
Ibu Lisa : “Kenapa nak?apa ada masalah, kok wajahnya muram sih ?kalau ada masalah, cerita dong
    sama ibu,siapa tahu nani ibu bisa bantu Lisa!”.
Lisa          : “Anu bu”.
Ibu Lisa  : “Anu apa Nak?”.
Lisa         : “Lisa kemarin di panggil ke ruang TU dan Lisa disuruh untuk melunasi uang gedung dan
    uang SPP yang sudah nunggak 4 bulan bu !”.
Ibu Lisa  : “Sabar ya Lisa, nanti kalau ibu sudah dapat rezeki dari Allah. Ibu pasti akan melunasinya”.
Lisa          : “iya ibu. Tapi kapan?”
Ibu Lisa  : “iya ibu masih belum tahu Lisa, sudah kamu cepetan berangkat udah siang lo. Nanti kamu
    terlambat “.
Lisa         : “Baik bu, Assalamualaikum bu!”.
Ibu Lisa  : “Walaikumsallam.. Hati-hati di jalan Nak !”.
Lisa        : “Iya bu”. (sambil berjalan meninggalkan rumahnya)
                Ketika tiba di gerbang sekolah, Lisa bertemu dengan teman-temanya yang di sebut dengan geng Alay yang terdiri dari Nia,Sita,Rina dan Dina. Mereka sangat benci dengan Lisa karena Lisa hanya anak orang penjual gorengan saja. Maklum karena mereka merupakan anak orang kaya. Namun Lisa tetap sabar dengan hal itu dan menerimanya.
Lisa             : “Hai Nia,Sita,Rina,Dina !”.
Geng Alay : “ Siapa loe ? panggil-panggil kita segala?”. (dengan kompak menjawab)
Lisa             : “hemm”. (diam dan tertunduk)
                Bel masuk sudah berbunyi, saatnya siswa SMP 10 Teratai untuk masuk dan memulai pelajaranya. Namun sebelum itu Lisa harus mengantarkan jualanya ke kantin. Dikelas Wali kelas Lisa masuk untuk memulai pelajaran Biologi, karena hari ini jadwal Wali kelas Lisa, Bu Arini untuk mengajar siswa kelas 9.b . Siswa kelas 9.b mengikuti pelajaran dengan tenang. Namun, bel pelajaran biologi akan berakhir kurang 15 menit. Tiba-tiba suara Bu Arini terdengar memanggil Lisa.
Bu  Arini   : “Lisa, kemari”.
Lisa            : “Iya bu,ada apa?”. (dengan langkah agak pelan menghampiri Bu Arini )
Bu Arini    : “Kamu kan nunggak 4 bulan SPP nya. Gimana, mau bayar kapan kamu Lisa? Ujian
                       Nasional kan mau di mulai. Nanti kalau kamu gak membayar SPP gak bisa ikut ujian !”.
Lisa           : “Ibu saya masih belum punya uang, tapi nanti kalau udah punya uang akan segera di
                        lunasi kok bu “.
Bu Arini    : “Baiklah. Tapi jangan terlalu lama ya,Lis”.
Lisa            : “Iya bu”.
Bu Arini    : “Oh iya Lisa, bagaimana  kalau kamu ikut lomba Biologi se-kabupaten Teratai? Lumayan
                       lo..hadiahnya juara 1 uang Rp.1.000.000 juara 2 Rp.750.000 dan juara 3 Rp.500.000 !
                       kamu kan pintar Lisa, manfaatin aja kepintaran kamu itu untuk hal yang positif. Nanti
       kalau misalnya kamu menang kan bisa buat bantu ibumu buat bayar SPP kamu “.
Lisa            : “Baiklah bu Arini. Saya mau !”. (dengan nada bahagia)
                Sa’at bel pelajaran telah usai. Lisa segera menuju ke kantin untuk mengambil jualanya, ia berharap jualanya habis terjual.
Lisa                : “bu, gimana jualan saya?”.
Bu kantin    : “udah habis enak soalnya Lis. Ini ya uangnya Rp.25.000 “.
Lisa               : “Alhamdulilah, makasih ya bu”.
Bu kantin   : “iya Lis, sama-sama”.
                Lisa pun segera pulang dan membawa hasil jualanya kepada ibunya. Di rumah Lisa menceritakan tentang tawaran Bu Arini untuk ikut lomba Biologi. Ibu Lisa menyetujui itu.
Setiap hari Lisa berusaha keras belajar tentang Biologi. Bu Arini selaku guru Biologi ikut untuk membantu Lisa belajar Biologi. Dan hari yang di nanti-nanti Lisa pun tiba. Lomba di adakan di SMP 5 mawar. Hari itu jantung Lisa terasa berdegup dengan kencang sekali, sepertinya lawan yang akan di hadapi Lisa juga cukup berat sekali. Namun, Lisa mencoba untuk optimis bahwa ia bisa mengalahkan mereka. Lomba pun dimulai. 2 jam kemudian Lisa keluar dari ruangan lomba. Lisa pun merasa lega karena bisa mengerjakan soal biologi dengan lancar. Tak lama kemudian juri pun muncul dengan membawa kertas pengumuman hasil lomba atau pemenang. Juri pun segera mengumumkan pemenangnya.
Juri         : “ juara 3 di raih oleh Mika ! dari SMP 2 Melati !”.
                Suara sorak-sorak pun terdengar sangat ramai. Kemudian tak lama kemudian di umumkan juara ke 2.
Juri         : “ juara 2 di raih oleh Lisa ! dari SMP 10 Teratai !”. (Suara teriakan pun kembali terdengar
ramai sekali).
Juri         : “dan juara 1 di raih oleh Tita dari SMP 1 Anggrek !”.
                Selisih nilai juara 1 dan 2 hanyalah sedikit. Namun, Lisa sangat bahagia dan bersyukur sekali karena dapat memenangkan lomba biologi dan muncul sebagai juara 2. Pantas Lisa mendapatkan juara itu, karena memang Lisa merupakan anak yang pintar.
Bu Arini  : “ Selamat ya Lisa, benar kan kata ibu. Kamu pasti bisa memenangkan lomba ini walaupun
       kamu juara 2 yang terpenting kamu menang Lisa! Sekali lagi selamat ya ”.
Lisa          : “ terimakasih ya Bu arini. Ini juga berkat bantuan Bu Arini”.
                Akhirnya Lisa pun pulang dengan membawa hadiah uang Rp.750.000. Lisa sangat bahagia akan hal itu, ia segera buru-buru memberi tahu kepada ibunya tentang keberhasilanya. Sesampai di rumah ia berteriak memanggil ibunya.
Lisa          : “Ibuuuu.... Ibu.........”. ( dengan berteriak sambil berlari mencari ibunya)
Ibu Lisa  : “Iya Nak, ada apa ?”. ( sambil berjalan mengahmpiri Lisa)
Lisa          : “Alhamdulilah bu, Lisa bisa keluar sebagai juara walaupun Lisa mendapatkan juara 2. Tapi
    Lisa sangat bahagia sekali bu !”.
Ibu Lisa   : “Alhamduilah Lisa, Ibu yakin kamu pasti bisa. Ternyata dugaan ibu benar nak”.
Lisa          : “Mulai besok uangnya mau aku buat bayar keperluan sekolah ya bu? Biyar ibu tidak susah
    susah buat bayar sekolah Lisa !”.
Ibu Lisa  : “ Iya nak, terserah kamu saja. Kan itu hasil kamu sendiri Lis  !”.
Lisa          : “Iya bu !”.
                Akhirnya, Lisa dapat melunasi biaya sekolahnya dengan hasil jeri payahnya sendiri. Bulan depanpun Lisa bisa mengikuti Ujian Nasional tanpa harus memikirkan biaya sekolahnya. Namun disisi lain, diantara temanya geng Alay, yaitu Nita. Tiba-tiba menghampiri Lisa sewaktu pulang sekolah.
Nita       : “Hey penjual gorengan ! Uuppss.. maksud ku, Lisa !”. ( sambil berlari menghampiri Lisa )
Lisa        : “Iya ada apa Nit? Tumben panggil namaku?”.
Nita       : “hemm.. Oh iya besok kan ada Try Out. Contekin aku ya! Please, soalnya kalau nilaiku jelek
                   pasti mama dan papaku akan marahin aku. Dan aku gak bakalan dikasih uang jajan.
Lisa        : “Tapi kan kamu bisa berusaha sendiri Nit, dengan belajar. Nanti kalau kamu gak bisa, kamu
    bisa minta tolong aku kok untuk ajarin kamu !”.
Nita       : “Sombong banget sih kamu. Dasar anak penjual gorengan yang sok belagu !”.
Lisa        : “Ya allah..berilah hambamu kesabaran. Amin !”. (sambil bersedih dan meninggalkan
    sekolah)
Seminggu kemudian, hasil ujian Try Out di umumkan. Lisa mendapatkan hasil nilai yang lumayan memuaskan, namun bukan berarti ia sombong. Lisa tetap berperilaku seperti biasanya yang selalu baik dan tak pernah sombong walaupun dia anak yang pintar. Di sisi lain, Nita mendapatkan hasil yang kurang menggembirakan ia mendapatkan hasil nilai dengan rata-rata 65. Orang tua Nita pun menghukum Nita dengan tidak memberi uang jajan kepada Nita selama satu minggu. Dan teman-teman se-geng nya pun mulai menjauhinya karena sebelumnya Nita telah berjanji akan mentraktir gengnya untuk makan di kantin. Namun karena Nita tidak diberi uang jajan, akirnya Nita tidak dapat memenuhi janjinya. Dan temanya tidak menerima itu dan menjauhi Nita. Di kelas tampak Nita sedang duduk sendiri dan bersedih sambil memegangi perutnya yang sangat lapar.
Tiba-tiba, Lisa mengahampiri Nita. Karena Lisa mengetahui hal itu, dia tidak tega bila salah seorang temanya sedang bersedih, walaupun Nita sering jahat kepada Lisa. Namun Lisa selalu mencoba untuk berfikir yang positif dan menganggap hal itu merupakan ujian untuk dirinya agar Lisa lebih bersabar lagi dalam menghadapi cobaan hidup.
Lisa        : “Hay Nita, kenapa kamu tidak berkumpul sama teman-teman kamu?”. ( sambil mencoba
    mendekati Nita)
Nita       : “Ya begitulah Lis mereka !”. ( dengan memegangi perutnya)
Lisa        : “Kenapa perut kamu Nit?”.
Nita       : “Aku laper Lis”
Lisa        : “Kenapa enggak ke kantin untuk makan Nit?”.
Nita       : “Aku gak punya uang Lis, buat jajan. Sama orang tuaku, aku di hukum karena nilai ku jelek.
    Mereka tidak memberi uang jajan selama satu minggu !”.
Lisa        : “Ayo deh kalau begitu ikut aku ke kantin nanti aku aja yang bayar makanan kamu. Nanti
     kalau gak makan tambah sakit lo Nit ?”.
Nita       : “ enggak deh Nit, makasih atas tawaranya. Aku gak enak sama kamu karena aku sering
     jahat sama kamu”.
Lisa        : “Enggak papa kok Nit. Ayo ikut aku”.
                Akhirnya mereka berdua pergi ke kantin untuk makan. Nita pun segera melahap makananya karena dia sangat lapar.
Nita       : “Liss..”.
Lisa        : “ada apa Nit? Mau tambah lagi ? gak papa tambah aja, aku yang bayarin kok”.
Nita       : “kamu gak di marahin Ibu kamu Lis nraktir aku?”.
Lisa        : “enggak kog, kebetulan ada sisa uang hasil kemenangan lomba ku kemarin”.
Nita       : “makasih ya Lis. Kamu uda mau nraktir aku. Aku juga mau minta maaf sama kamu karena
    selama ini aku telah jahat sama kamu. Dan aku sangat berterima kasih sama kamu Lis,
    walaupun teman-teman aku menjauhi aku. Tapi kamu masih mau berteman sama aku.
    Sekali lagi terimakasih banyak ya Lis ! “.
Lisa        : “Iya Nit, sama-sama. Sesama manusia kan harus saling berbagi”.
                Akhirnya mereka berdua saling berbaikan, dan Nita tidak lagi mengejek Lisa seperti dahulu lagi. Karena Nita sudah sadar akan perbuatanya itu, ia mencoba untuk berubah menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Nita pun juga meminta Lisa untuk sering belajar bersama Lisa dan mengajari Nita. Setiap hari Senin,Rabu dan sabtu. Nita selalu pergi ke rumah Lisa untuk belajar bersama Lisa.

NB :
Cerita ini hanyalah karangan belaka. Yang saya ciptakan untuk mengisi waktu luang saya dan sekalian untuk mengisi weblog saya.
TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG SAYA..
MATURNUWUN ^_^ ..

Karya    : Ayuk Wahyuningtias
Sekolah : SMK Negeri 04 Malang
Weblog : http//:ayyukmultimedia.blogspot.com







0 komentar:

Posting Komentar