Kisah Kehidupan Lisa
Pagi ini
langit begitu cerah, matahari pun bersinar seperti memberi senyum kepada
makhluk yang ada di bumi. Pukul 04.00 , Lisa harus sudah bangun untuk membantu
ibunya membuat jajanan dan gorengan untuk dijual. Namun, sebelum itu Lisa
melaksanakan kewajibanya sebagai umat muslim yaitu sholat shubuh. Setelah
sholat shubuh, Lisa mandi dahulu kemudian ia baru akan memulai untuk membantu
ibunya memasak. Maklum, Lisa merupakan anak dari keluarga yang sederhana.
Sehingga ia harus membantu ibunya untuk membuat jajanan dan kemudian ia akan
jualkan di kantin sekolahnya. Di depan rumah Lisa, ibunya juga menjual gorengan
juga, namun di pagi hari ibu Lisa menjual sayur-sayuran untuk menambah
pendapatanya. Karena sudah lama ibu Lisa telah di tinggal pergi oleh suaminya,
sehingga ibu lisa harus bekerja keras untuk menghidupi ke dua anaknya. Lisa
merupakan anak ke dua yang sekarang sudah duduk di bangku SMP kelas 2, dan Nisa
merupakan kakak Lisa yang duduk di bangku SMK kelas 3,yang sebentar lagi akan
lulus. Jam sudah menunjukan pukul 06.00 , saatnya Lisa berangkat ke sekolah dan
tak lupa ia harus membawa jajanan dan gorengan ke kantin sekolahnya. Namun pagi
ini, Lisa terlihat wajahnya muram sekali.
Ibu Lisa : “Nak, sudah mau berangkat ya? Itu jajanan dan
gorenganya udah ibu siapin di meja ruang
tamu. Nanti kamu tinggal membawanya saja !”.
Lisa : “iya
bu”. (dengan wajah muram)
Ibu Lisa :
“Kenapa nak?apa ada masalah, kok wajahnya muram sih ?kalau ada masalah, cerita
dong
sama ibu,siapa tahu nani ibu bisa bantu Lisa!”.
Lisa : “Anu
bu”.
Ibu Lisa :
“Anu apa Nak?”.
Lisa : “Lisa
kemarin di panggil ke ruang TU dan Lisa disuruh untuk melunasi uang gedung dan
uang SPP yang sudah nunggak 4 bulan bu !”.
Ibu Lisa :
“Sabar ya Lisa, nanti kalau ibu sudah dapat rezeki dari Allah. Ibu pasti akan
melunasinya”.
Lisa : “iya
ibu. Tapi kapan?”
Ibu Lisa :
“iya ibu masih belum tahu Lisa, sudah kamu cepetan berangkat udah siang lo.
Nanti kamu
terlambat “.
Lisa : “Baik
bu, Assalamualaikum bu!”.
Ibu Lisa :
“Walaikumsallam.. Hati-hati di jalan Nak !”.
Lisa : “Iya
bu”. (sambil berjalan meninggalkan rumahnya)
Ketika
tiba di gerbang sekolah, Lisa bertemu dengan teman-temanya yang di sebut dengan
geng Alay yang terdiri dari Nia,Sita,Rina dan Dina. Mereka sangat benci dengan
Lisa karena Lisa hanya anak orang penjual gorengan saja. Maklum karena mereka
merupakan anak orang kaya. Namun Lisa tetap sabar dengan hal itu dan
menerimanya.
Lisa : “Hai Nia,Sita,Rina,Dina !”.
Geng Alay : “ Siapa loe ? panggil-panggil kita segala?”.
(dengan kompak menjawab)
Lisa : “hemm”. (diam dan tertunduk)
Bel
masuk sudah berbunyi, saatnya siswa SMP 10 Teratai untuk masuk dan memulai
pelajaranya. Namun sebelum itu Lisa harus mengantarkan jualanya ke kantin.
Dikelas Wali kelas Lisa masuk untuk memulai pelajaran Biologi, karena hari ini
jadwal Wali kelas Lisa, Bu Arini untuk mengajar siswa kelas 9.b . Siswa kelas
9.b mengikuti pelajaran dengan tenang. Namun, bel pelajaran biologi akan
berakhir kurang 15 menit. Tiba-tiba suara Bu Arini terdengar memanggil Lisa.
Bu Arini : “Lisa, kemari”.
Lisa : “Iya bu,ada apa?”. (dengan langkah agak
pelan menghampiri Bu Arini )
Bu Arini : “Kamu
kan nunggak 4 bulan SPP nya. Gimana, mau bayar kapan kamu Lisa? Ujian
Nasional kan mau di mulai. Nanti kalau
kamu gak membayar SPP gak bisa ikut ujian !”.
Lisa : “Ibu
saya masih belum punya uang, tapi nanti kalau udah punya uang akan segera di
lunasi kok bu “.
Bu Arini :
“Baiklah. Tapi jangan terlalu lama ya,Lis”.
Lisa : “Iya bu”.
Bu Arini : “Oh
iya Lisa, bagaimana kalau kamu ikut
lomba Biologi se-kabupaten Teratai? Lumayan
lo..hadiahnya juara 1 uang Rp.1.000.000
juara 2 Rp.750.000 dan juara 3 Rp.500.000 !
kamu kan pintar Lisa, manfaatin aja
kepintaran kamu itu untuk hal yang positif. Nanti
kalau misalnya kamu menang kan bisa buat
bantu ibumu buat bayar SPP kamu “.
Lisa : “Baiklah bu Arini. Saya mau !”. (dengan
nada bahagia)
Sa’at
bel pelajaran telah usai. Lisa segera menuju ke kantin untuk mengambil
jualanya, ia berharap jualanya habis terjual.
Lisa : “bu, gimana jualan saya?”.
Bu kantin : “udah habis enak soalnya Lis. Ini ya uangnya
Rp.25.000 “.
Lisa :
“Alhamdulilah, makasih ya bu”.
Bu kantin : “iya
Lis, sama-sama”.
Lisa
pun segera pulang dan membawa hasil jualanya kepada ibunya. Di rumah Lisa
menceritakan tentang tawaran Bu Arini untuk ikut lomba Biologi. Ibu Lisa
menyetujui itu.
Setiap hari Lisa berusaha keras belajar tentang Biologi.
Bu Arini selaku guru Biologi ikut untuk membantu Lisa belajar Biologi. Dan hari
yang di nanti-nanti Lisa pun tiba. Lomba di adakan di SMP 5 mawar. Hari itu
jantung Lisa terasa berdegup dengan kencang sekali, sepertinya lawan yang akan
di hadapi Lisa juga cukup berat sekali. Namun, Lisa mencoba untuk optimis bahwa
ia bisa mengalahkan mereka. Lomba pun dimulai. 2 jam kemudian Lisa keluar dari
ruangan lomba. Lisa pun merasa lega karena bisa mengerjakan soal biologi dengan
lancar. Tak lama kemudian juri pun muncul dengan membawa kertas pengumuman
hasil lomba atau pemenang. Juri pun segera mengumumkan pemenangnya.
Juri : “
juara 3 di raih oleh Mika ! dari SMP 2 Melati !”.
Suara
sorak-sorak pun terdengar sangat ramai. Kemudian tak lama kemudian di umumkan
juara ke 2.
Juri : “
juara 2 di raih oleh Lisa ! dari SMP 10 Teratai !”. (Suara teriakan pun kembali
terdengar
ramai sekali).
Juri : “dan
juara 1 di raih oleh Tita dari SMP 1 Anggrek !”.
Selisih
nilai juara 1 dan 2 hanyalah sedikit. Namun, Lisa sangat bahagia dan bersyukur
sekali karena dapat memenangkan lomba biologi dan muncul sebagai juara 2.
Pantas Lisa mendapatkan juara itu, karena memang Lisa merupakan anak yang
pintar.
Bu Arini : “
Selamat ya Lisa, benar kan kata ibu. Kamu pasti bisa memenangkan lomba ini
walaupun
kamu juara 2 yang terpenting kamu menang
Lisa! Sekali lagi selamat ya ”.
Lisa : “
terimakasih ya Bu arini. Ini juga berkat bantuan Bu Arini”.
Akhirnya
Lisa pun pulang dengan membawa hadiah uang Rp.750.000. Lisa sangat bahagia akan
hal itu, ia segera buru-buru memberi tahu kepada ibunya tentang keberhasilanya.
Sesampai di rumah ia berteriak memanggil ibunya.
Lisa : “Ibuuuu.... Ibu.........”. ( dengan
berteriak sambil berlari mencari ibunya)
Ibu Lisa : “Iya
Nak, ada apa ?”. ( sambil berjalan mengahmpiri Lisa)
Lisa : “Alhamdulilah bu, Lisa bisa keluar sebagai
juara walaupun Lisa mendapatkan juara 2. Tapi
Lisa sangat bahagia sekali bu !”.
Ibu Lisa : “Alhamduilah Lisa, Ibu yakin kamu pasti
bisa. Ternyata dugaan ibu benar nak”.
Lisa : “Mulai besok uangnya mau aku buat bayar
keperluan sekolah ya bu? Biyar ibu tidak susah
susah buat bayar sekolah Lisa !”.
Ibu Lisa : “ Iya
nak, terserah kamu saja. Kan itu hasil kamu sendiri Lis !”.
Lisa : “Iya bu !”.
Akhirnya,
Lisa dapat melunasi biaya sekolahnya dengan hasil jeri payahnya sendiri. Bulan
depanpun Lisa bisa mengikuti Ujian Nasional tanpa harus memikirkan biaya
sekolahnya. Namun disisi lain, diantara temanya geng Alay, yaitu Nita.
Tiba-tiba menghampiri Lisa sewaktu pulang sekolah.
Nita : “Hey
penjual gorengan ! Uuppss.. maksud ku, Lisa !”. ( sambil berlari menghampiri
Lisa )
Lisa : “Iya
ada apa Nit? Tumben panggil namaku?”.
Nita : “hemm..
Oh iya besok kan ada Try Out. Contekin aku ya! Please, soalnya kalau nilaiku
jelek
pasti mama dan papaku akan marahin aku. Dan
aku gak bakalan dikasih uang jajan.
Lisa : “Tapi
kan kamu bisa berusaha sendiri Nit, dengan belajar. Nanti kalau kamu gak bisa,
kamu
bisa minta tolong aku kok untuk ajarin kamu !”.
Nita :
“Sombong banget sih kamu. Dasar anak penjual gorengan yang sok belagu !”.
Lisa : “Ya
allah..berilah hambamu kesabaran. Amin !”. (sambil bersedih dan meninggalkan
sekolah)
Seminggu kemudian, hasil ujian Try
Out di umumkan. Lisa mendapatkan hasil nilai yang lumayan memuaskan, namun bukan
berarti ia sombong. Lisa tetap berperilaku seperti biasanya yang selalu baik
dan tak pernah sombong walaupun dia anak yang pintar. Di sisi lain, Nita
mendapatkan hasil yang kurang menggembirakan ia mendapatkan hasil nilai dengan
rata-rata 65. Orang tua Nita pun menghukum Nita dengan tidak memberi uang jajan
kepada Nita selama satu minggu. Dan teman-teman se-geng nya pun mulai
menjauhinya karena sebelumnya Nita telah berjanji akan mentraktir gengnya untuk
makan di kantin. Namun karena Nita tidak diberi uang jajan, akirnya Nita tidak
dapat memenuhi janjinya. Dan temanya tidak menerima itu dan menjauhi Nita. Di
kelas tampak Nita sedang duduk sendiri dan bersedih sambil memegangi perutnya
yang sangat lapar.
Tiba-tiba, Lisa mengahampiri Nita. Karena Lisa mengetahui
hal itu, dia tidak tega bila salah seorang temanya sedang bersedih, walaupun
Nita sering jahat kepada Lisa. Namun Lisa selalu mencoba untuk berfikir yang
positif dan menganggap hal itu merupakan ujian untuk dirinya agar Lisa lebih
bersabar lagi dalam menghadapi cobaan hidup.
Lisa : “Hay
Nita, kenapa kamu tidak berkumpul sama teman-teman kamu?”. ( sambil mencoba
mendekati Nita)
Nita : “Ya
begitulah Lis mereka !”. ( dengan memegangi perutnya)
Lisa :
“Kenapa perut kamu Nit?”.
Nita : “Aku
laper Lis”
Lisa :
“Kenapa enggak ke kantin untuk makan Nit?”.
Nita : “Aku
gak punya uang Lis, buat jajan. Sama orang tuaku, aku di hukum karena nilai ku
jelek.
Mereka tidak memberi uang jajan selama satu minggu !”.
Lisa : “Ayo
deh kalau begitu ikut aku ke kantin nanti aku aja yang bayar makanan kamu.
Nanti
kalau gak makan tambah sakit lo Nit ?”.
Nita : “
enggak deh Nit, makasih atas tawaranya. Aku gak enak sama kamu karena aku
sering
jahat sama kamu”.
Lisa :
“Enggak papa kok Nit. Ayo ikut aku”.
Akhirnya
mereka berdua pergi ke kantin untuk makan. Nita pun segera melahap makananya
karena dia sangat lapar.
Nita :
“Liss..”.
Lisa : “ada
apa Nit? Mau tambah lagi ? gak papa tambah aja, aku yang bayarin kok”.
Nita : “kamu
gak di marahin Ibu kamu Lis nraktir aku?”.
Lisa :
“enggak kog, kebetulan ada sisa uang hasil kemenangan lomba ku kemarin”.
Nita :
“makasih ya Lis. Kamu uda mau nraktir aku. Aku juga mau minta maaf sama kamu
karena
selama ini aku telah jahat sama kamu. Dan aku sangat berterima kasih
sama kamu Lis,
walaupun teman-teman aku menjauhi aku. Tapi kamu masih mau berteman sama
aku.
Sekali lagi terimakasih banyak ya Lis ! “.
Lisa : “Iya
Nit, sama-sama. Sesama manusia kan harus saling berbagi”.
Akhirnya
mereka berdua saling berbaikan, dan Nita tidak lagi mengejek Lisa seperti
dahulu lagi. Karena Nita sudah sadar akan perbuatanya itu, ia mencoba untuk
berubah menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Nita pun juga meminta Lisa
untuk sering belajar bersama Lisa dan mengajari Nita. Setiap hari Senin,Rabu
dan sabtu. Nita selalu pergi ke rumah Lisa untuk belajar bersama Lisa.
NB :
Cerita ini hanyalah karangan belaka. Yang saya ciptakan
untuk mengisi waktu luang saya dan sekalian untuk mengisi weblog saya.
TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG SAYA..
MATURNUWUN ^_^ ..
Karya : Ayuk Wahyuningtias
Sekolah : SMK Negeri 04 Malang
Weblog : http//:ayyukmultimedia.blogspot.com