Cerpen
Dia,
si Nadia
Saat itu jam sudah menunjukan pukul 10.15, Nadia segera
buru-buru berangkat ke sekolah. Karena hari ini merupakan hari pertama awal
pelajaran di mulai untuk SMKN 4 Malang. Setelah 3 hari melewati masa-masa MOS,
akhirnya MOS tersebut telah selesai. Dan beruntung sekali sekolah Nadia masuk
siang, karena jumlah kelas yang begitu banyak sehingga tidak bisa menampung
semua siswa-siswi kelas dan akibatnya siswa kelas 10 harus bergantian masuk
dengan anak kelas 11. Namun semua itu tidak menjadi masalah buat Nadia, karena
dia tidak akan telat dan bisa datang lebih awal. Sudah beberapa hari ini Nadia
masuk siang, dia belum begitu mengenali satu persatu temanya. Namun ia mencoba
untuk mengenali satu persatu tema sekelasnya.
Pada
malam hari, dia mendapatkan telfon dari seseorang yang dia tidak kenal. Namun
dia mengacuhkanya, dia berfikir mungkin hanya orang lain yang iseng atau salah
nomer. Hingga pada suatu hari nomer tak dikenal itu sms.
Malem..!
From : 083xxxxxxxxx
Kemudian Nadia
segera membalasnya dengan kesan super cueknya Nadia.
Spa?
To: 083xxxxxxxxx
Tak lama kemudian
balasan dari nomer tak dikenal itu muncul di pesan masuk Nadia.
Apa bnar ni Nadia?
From: 083xxxxxxxxx
Ya . km spa?
To : 083xxxxxxxxx
Ternyata nama pemilik nomer tak dikenal itu adalah Kevin,
teman sekelas SMK Nadia. Dia pun terkejut sambil bertanya-tanya sendiri.
“Dari
mana ya tuh anak dapet nomer ku? Padahal teman sekelas ku sekarang belum ada
yang tau nomer ku, soalnya anak-anak belum ada yang tuker-tukeran nomer hp?
Aneh..!” sambil berjalan menuju ruang makan untuk mengambil roti, karena
perutnya yang melilit minta makan.
Akhirnya
dia tidak mau ambil pusing untuk menanggapi pertanyaanya itu. Setelah beberapa
hari Nadia berkenalan dengan Kevin lewat via sms. Nadia segera mengenali siapa
itu Kevin, ternyata dia cukup lumayan cakep dan sepertinya dia tidak nakal.
Hari sabtu, saat jam terakhir pelajaran fisika. Mendadak
ada pengumuman dari kepala sekolah untuk menyuruh semua siswa-siswi kelas 10
berkumpul di lapangan . sorak-sorak teman sekelas Nadia pun memecah, karena
pelajaran yang menjenuhkan itu akan berhenti. Dan saat pulang, Nadia mengambil
tas yang di letakkanya di sebelah barisanya. Tidak sengaja ia berpapasan di
depan Kevin, karena Kevin mungkin malu dengan Nadia. Nadia yang cuek namun di
balik kecuekanya itu kadang dia juga perhatian, suka bercanda dan usil itu,
mendadak ingin bercanda dengan Kevin. Nadia segera memberikan senyuman pertama
kepada Kevin. Sontak Kevin langsung terkejut dan membalasnya dengan senyuman
yang mengandung keterkejutan. Setelah memberikan senyuman kepada Kevin, tanpa
basa-basi Nadia langsung meniggalkan Kevin. Kevin hanya memandangi Nadia dari
kejauhan saja dengan ekspresi masih terkejut. Setelah melewati gerbang sekolah,
Nadia segera bergabung dengan teman-teman dari kelas lainya dan segera melepaskan
tertawanya yang dia tahan karena melihat ekspresi muka Kevin. Teman-teman Nadia
hanya bertanya-tanya melihat Nadia.
“ kamu enggak papa
kan Nad?” Tanya Widi sambil memegangi pundak Nadia
“ enggak papa kok,
cuman liat hal lucu aja aku” sambil melanjutkan tertawanya
“ lama-lama aneh
nih anak” kata Nia dengan nada meledek dan tertawa kecil
“ Kamu abis
ngerjain orang laen ya Nad?” sambung Ita dengan muka penuh tanda tanya
“ Udahlah gak usah
di bahas” jawab Nadia enteng
Malam harnya, Kevin sms Nadia untuk menanyakan kabar
Nadia dan basa-basi kepada Nadia. Setelah beberapa sms telah masuk di hp Nadia
dengan nama kontak Kevin. Tiba-tiba Kevin mengirimkan sms yang sms tersebut
seharusnya tidak boleh dikirim kepada Nadia karena akan membahayakan Nadia,
yaitu Nadia akan besar kepala. Namun, Nadia bukan tipe seperti itu, dia tidak
sama dengan cewek lainya, dia tidak sombong.
Nad,
Km cantik deh kalo rambut km di iket.
Kenpa td iketanya dilpas? Km gak suka ta klo rmbt km,
km iket?
From : Kevin
Nadia hanya
tersenyum kecil. Menanggapi sms dari Kevin yang sedang memujinya. Dia hanya
membalasnya dengan kesan cueknya.
Hem J
Mksih.
To : Kevin
Selang beberapa hari, kedekatan Kevin dengan Nadia terus menambah.
Setiap kali Nadia berkumpul dengan teman-temannya, Kevin sekali-kali mencuri
padangan terhadap Nadia. Sesekali Nadia memergoki Kevin sedang memperhatikanya,
Kevin segera pura-pura memalingkan wajahnya dan sedang berbicara kepada
temanya. Dalam hati, Nadia hanya tertawa kecil melihat tingkah laku Kevin.
Saat
sedang bekumpul bersama dengan teman-temanya dan Nadia merasa jenuh, muncul ide
isengnya itu untuk menjahili temanya. Dia segera menalikan ujung tas Loli dan
Nita dengan rapat, sepertinya segerombolan teman-teman cowok Nadia termasuk ada
Kevin juga sedang memperhatikan tingkah laku Nadia. Mereka memperhatikanya
dengan penuh seksama. Saat Loli dan Nita akan beranjak dari tempat duduknya
untuk menuju arah yang berbeda, tiba-tiba Loli dan Nita tertarik satu sama lain
dan terjatuh. Sontak yang ada di taman itu segera tertawa, termasuk teman-teman
Nadia dan teman cowok Nadia yang dari tadi memperhatikan tingkah lakunya.
“Anak itu lucu
juga ya” salah satu teman cowok Nadia, Rizki tertawa sambil menunjuk-nunjuk ke
arah Nadia dan segerumpulan teman
ceweknya.
“Naadiiiiiiaaaaaaaaaaaaaaaaa...!”
teriak Loli sambil mengejar Nadia yang sedang berlari menghindari amukannya
“Anak itu tetep
aja ya isengnya” kata Nita yang sudah mengerti betul tentang tingkah laku Nadia
yang iseng dan jahil itu memilih menanggapinya dengan biasa dan tertawa kecil
Kevin yang dari
tadi memperhatikanya tertawa sambil gelisah.
“ Bagaimana
nasib Nadia kalau dia sampai tertangkap oleh Loli. Bisa-bisa abis tuh anak”
ucapnya dalam hati sambil memegangi perutnya yang sakit karena tertawa terus.
Malam harinya,
Kevin kembali sms ke Nadia.
Gila.
Km itu jail
bnget ya Nad.
Perut gue smpek
sakit nih ngliat tingkah lku km,
Smpek tertawa
terus.
From : Kevin
Haha.
Abis anak-anak
udah slesae bicrnya , kan gak seru
Gk ada yg di
dngrin klo anak-anak dah slesae bcrane.
To : Kevin
Tp kebangetan
bnget ya km Nad?!
Haha
Tru gmna nasib
km tadi? Tertngkap nggak sma Loli?
Klo tertangkap,,
bisa2 abis km sama loli
From : Kevin
Enggak.
Dia udah nyerah
mau ngejar aku..
To : Kevin
Tiga hari
kemudian setelah cukup lama Kevin mengenal Nadia, ternyata Kevin memiliki rasa
terhadap Nadia. Dia menyatakan perasaanya kepada Nadia, dia harus berterus
sekarang daripada nanti di terlambat karena di dahului oleh orang lain. Nadia
bingung harus menjawab apa.
“ Gimana Nad?
Kamu mau enggak?” tanya Kevin dengan penuh harap
“ Aku gak tau
Vin, tolong kasih waktu gue ya” jawab Nadia dengan nada menurun
“ Oke deh Nad.
Tapi jangan lama-lama ya” Kevin mengiyakan permintaan Nadia
Beberapa hari ini hubungan Nadia dan Kevin semakin
merenggang, Nadia hanya sesekali membalas sms dari Kevin. Yang membuat Kevin
semakin bingung dengan Nadia dan berfikir ini adalah jawaban dari Nadia. Namun
Kevin tidak patah semangat, dia tetap ingin mengejar cintanya tehadap Kevin.
Selang
beberapa hari, Nadia sudah berfikir matang-matang. Dia ingin melupakan
seseorang yang telah mengisi kehidupanya yang sekarang telah pergi (sang
mantan).
Siang
itu di sebuah taman kecil di samping sekolahnya.
“ Gimana Nad?”
tanya kevin dengan penuh harap dan dengan nada menurun dia tidak yakin dengan
Nadia
“ Emm.. Oke deh
Vin. Gue mau” dengan memberikan senyum kecil kepada Kevin
Senyum manis
Kevin pun segera merekah saat mendengar pernyataan Nadia. Dia bahagia mendegar
itu, dia berjanji tidak akan menyakiti hati Nadia dan selalu menjaga Nadia dan
memberikanya cinta yang tulus kepada Nadia.
By : Ayuk Wahyuningtias
Sekolah : SMK Negeri 04 Malang
NB : Cerpen ini di angkat
dari kisah nyata. Namun ada bagian yang di rubah dan
ditambah. TERIMAKASIH SUDAH MAU MENGUNJUNGI
WEB BLOG SAYA ....