Peristiwa Yang Tak Terduga
Di pagi hari
yang indah, nampak matahari tidak lagi malu untuk menampakkan sinar dan
cahayanya di bumi. Setelah satu hari penuh kemarin kota Malang di guyur hujan.
Nadia nampak senang hari ini karena, rencana dia tidak akan batal lagi untuk
pergi bersama pacarnya, Kevin. Kebetulan juga sekarang sudah hari sabtu. Kevin
merupakan cowok paling spesial dan sempurna di mata Nadia, selain Kevin anaknya
cakep dia juga baik,setia,pinter dan juga pengertian. Disekolah sahabat-sabahat
Nadia juga merasa iri kepada Nadia karena bisa memiliki Kevin yang ternyata
Kevin adalah anak yang populer di sekolahnya. Yaitu SMK Negeri 4 Malang.
Tin..tin..tinn... suara klakson mobil Kevin yang siap mejemput Nadia untuk
pergi ke sekolah bersama, kebetulan mereka satu sekolah di SMK Negeri 4 Malang.
Nadia segera buru-buru keluar untuk menemui Kevin.
“Hay,my princess” sapa Kevin dengan penuh rasa bahagia.
“Hay juga, my prince” balas Nadia.
“Ayo my princess buruan berangkat, biar kita tepat waktu
nyampek sekolahnya” ajak Kevin.
“Oke my prince” balas Nadia.
Sesampai di sekolah, mereka berjalan bersama untuk masuk
ke kelas masing-masing.
“My princess nanti aku tunggu di parkiran mobil ku ya”
ajak Kevin
“Sipp dah, my prince” balas Nadia
Di kelas, tiba-tiba Sofia menghampiri Nadia yang sedang
membuka tasnya, untuk memulai nge-gosip untuk gosip season hari sabtunya. Dia
kali ini rupanya agak serius kepada Nadia, karena tidak ada tampak wajah-wajah
becanda di muka Sofia.
“Ehh.. Nad, ada berita penting nih” kata Sofia
“Apa’an sih Sof? Paling-paling juga gosip si Antok Kentut
lagi di kelas dengan bau yang super khasnya Antok.. hahaha” jawab Nadia
“hahaha..tapi ini penting Nad! Kali ini aku tidak becanda
sama kamu” kata Sofia dengan muka serius
“Kalian berdua. Si
Sofia dan si Nadia, lagi ngebicarain gue ya? Kalau ngefans sama gue langsung
aja temuin gue dan minta tanda tangan sama gue, pasti gue kasih kok. Jangan
bicarain gue di belakang, nanti di kira kalian di sangka bicara hal buruk
tentang gue. Oke,, hahaha” Kata Antok yang secara tiba-tiba berada di samping
Nadia dan Sofia
Yang tidak sengaja
tadi Antok mendengar percakapan mereka berdua.
“hahhh.. capek deh antok, hahaha” jawab Nadia dan Sofia
hampir bersamaan.
“Udah deh sana-sana pergi. Gue mau ngomong serius nih
sama Nadia” kata Sofia
“Oke fine. Jadi kamu ngusir gue ya!. Oke gue
pergi.hehehe” jawab antok
Kemudian Sofia melanjutkan
percakapanya kepada Nadia. Dia bercerita panjang lebar kepada Nadia tentang temanya
si Tisa yang katanya, Sofia mendengarkan percakapan Tisa dan Tian tadi, saat
Sofia berangkat bersamaan dengan Tian dan Tisa, bahwa Tisa akan merebut cowok
Nadia, walaupun Tisa harus melakukanya dengan seribu cara ia rela melakukanya
demi mendapatkan Kevin. Dan Kevin pun sepertinya memberikan harapan kepada
Tisa. Namun, Nadia tidak percaya dengan kata-kata Sofia walaupun sofia adalah
sahabat Nadia sendiri. Karena Nadia menganggap itu hanyalah aksi konyolan
teman-temanya yang iri dengan Nadia, namun kekonyolan itu hanyalah guyonan
semata. Sofia mencoba meyakinkan dengan seribu cara. Namun Nadia tetap tidak
mempercayainya. Akhirnya Sofia berkata agar Nadia menyelidikinya. Dan Nadia
menyetujui saran Sofia meskipun Nadia agak ragu. Namun ia mencoba memantapkan
untuk menyelidikinya.
Pukul 12.30 bel pulang berbunyi, Nadia segera buru-buru
menuju parkiran mobil Kevin berharap Kevin belum menunggunya terlalu lama.
Ternyata benar, Kevin dan Nadia jadi bersamaan menuju parkiran mobil karena
Nadia bertemu dengan Kevin di taman. Setelah sesampainya di rumah, Kevin
kembali mengingatkan Nadia tentang rencana untuk jalan bersama nanti malam.
Dengan segera Nadia langsung saja mengiyakan, karena Nadia juga ingin jalan
bersama Kevin. Setelah janjinya yang batal karena hujan yang mengguyur selama
satu hari.
Pukul 19.00, klakson mobil kevin berbunyi. Nadia
buru-buru segera menemui Kevin.
“ Hay, my prince “ sapa Nadia
“ Hay juga, my princess. Tambah cantik aja ya ! hehe”
balas Kevin
“ hemm.. bisa aja ! ayo my prince buruan jalan. Udah
kangen masa-masa jalan bareng di malam minggu nih, hehe” jawab Nadia
“ Oke bos, tancap” canda kevin
Mobil Kevin dengan merk Honda jazz warna putih itu,
melesat kencang meninggalkan rumah Nadia. Tujuan mereka hari ini adalah
Alun-alun kota Malang, karena sudah lama mereka tidak ke sana bersama,
Alun-alun kota Malang adalah tempat bersejarah, karena itu merupakan tempat
pertama kali mereka jalan dan jadian.
“ Jadi keinget masa-masa kita dulu ya, my princess?”
tanya Kevin
“ Iya, my prince. Keinget waktu kamu pertama kali nyatain
cinta ke aku, dengan suara yang agak lirih dan sedikit gemetar. Hehe !” jawab
Nadia
“ hehe, iya” balas Kevin
Tiba-tiba Kevin memberikan cincin kepada Nadia, dan
memakaikanya ke tangan Nadia.
“ Terimakasih, my prince” ucap Nadia
“ Sama-sama, my princess” balas Kevin
Kemudian, Kevin memberikan kecupan manis di kening Nadia
dengan mengucapkan “ I LOVE YOU”. Dengan segera Nadia menjawabnya dengan “I
LOVE YOU TOO”.
“ Tunggu ya, my princess. Aku mau beli makanan ringan dan
minuman dulu, kamu tunggu di sini ya ?” tanya Kevin
“ Iya my prince” balas Nadia
Saat Kevin pergi untuk membeli makanan dan minuman. Nadia
teringat aan percakapanya dengan Sofia. Kesempatan Nadia untuk menyelidikinya,
kebetulan juga Kevin sedang pergi membeli makanan dan hp Kevin ada di tangan
Nadia. Ia segera mengotak-atik pesan Kevin. Betapa kagetnya Nadia saat membaca
pesan masuk Kevin.
Hai sayank
ku.
Lgi apa.?
Da mkan pa blom
sayank.?
From: Tisa
Namun, Nadia tidak gegabah untuk
menuduh Tisa. Mungkin Tisa cuman iseng aja. Nadia segera mengecek ke bagian
pesan terkirimnya Kevin. Nadia begitu terpukul dan rasanya ingin menjerit dan
menangis sepuasnya. Ternyata kata Sofia itu benar, Kevin berubah. Baru saja
Kevin mengucapkan kata cinta kepadanya dan memberikan suasana romantis
kepadanya, kenapa sekarang berubah begitu cepat suasana di hati Nadia. Ia
berfikir Kevin hanya ingin menutupi semua itu
dengan memberikan suasana romantis tadi.
Hay juga
sayank ku.
Aku lgi mau
jlan nih sma Nadia
Aku uda mkn
sayank.
Km uda mkn
pa blom.?
To : Tisa
Saat Kevin datang, Nadia segera
menghapus air matanya dan menganggap tidak ada yang terjadi. Namun di dalam
hatinya, Nadia masih ingin sekali menangis, namun niatnya di urungkanya. Agar
Kevin tidak curiga, ia tidak ingin gegabah marah-marah terhadap Kevin, karena
dengan itu akan meyebabkan pertengkaran di antara mereka berdua. Dan
pertengkaran itu, Nadia tidak ingin.
Sesampai di rumah tanpa mengucapkan kalimat apapun, Nadia
segera pergi meninggalkan Kevin dan lari masuk ke kamarnya. Kevin sempat
memberikan ucapan “ I LOVE YOU” kepada Nadia saat ia keluar dari mobil, tapi
Nadia tidak menjawabnya. Kevin sempat bingung dengan perilaku Nadia. Namun
Kevin hanya berfikir positif aja, ia tidak mau berfikiran yang negatif tentang
cewek yang di cintainya, Nadia.
Keesokanya, pada hari senin. Nadia menolak untuk
berangkat bersama Kevin, ia lebih memilih memakai sepeda motornya, si beat
putih. Saat tiba di sekolah, Nadia melihat Kevin dan Sofia, sahabatnya. Sedang
bercakapan dengan Kevin di ruang kelasnya. Namun, Nadia hanya mendengarkan
beberapa patah kata dari percakapan mereka, yaitu kata “Gimana?” dan
“Lanjutkan”. Kemudian ia tidak mendengarkanya lagi, karena percakapanya telah
usai antara Kevin dan Sofia. Nadia penasaran dengan percakapan mereka, ia
segera menanyakan kepada Sofia. Namun sofia hanya berkata itu hanya percakapan
biasa aja. Nadia hanya termenung sendiri, ia berfikir mengapa semuanya menjadi
aneh begini.
Jam pelajaran terakhir telah usai, saatnya untuk
siswa-siswi SMKN 4 Malang untuk mengakiri pelajaran. Saat Nadia menuju parkiran
sepeda motornya, tiba-tiba ia melihat seperti sosok bayangan Kevin sedang
berdiri di hadapan Tisa. Nadia mendekatinya untuk memastikanya, ternyata itu
benar Kevin, yang sedang tertawa bersama Tisa di samping mobilnya
Kevin,sepertinya Kevin akan mengantarka Tisa untuk pulang, karena terlihat
Kevin membukakan pintu untuk Tisa. Hati Nadia saat melihat kejadian itu rasanya
seperti remuk,wajahnya berubah menjadi merah dan tetesan air mata tidak bisa di
bendung lagi. Namun Nadia mencoba untuk menahanya dan mengeluarkanya di rumah.
Beberapa jam Nadia tidak keluar kamar dan tidak mau makan, padahal bundanya
telah membujuknya untuk makan, namun Nadia menolaknya.
“ Mungkin benar, Kevin uda gak mencintai aku. Dia udah
berpaling dari hatiku, kenapa harus Tisa yang dicintainya? Ohh tuhan.. mengapa
cobaan ini begitu berat ?” ucap Nadia lirih.
Tak lama kemudian, tiba-tiba ada sms masuk di hp Nadia.
Dia tidak menghiraukanya, tapi sms tersebut semakin lama, semakin bertambah
banyak. Kemudian ia mencoba untuk melihatnya. Ternyata sms tersebut dari Kevin.
Hay my
princess
Lagi pa? Da
mkan pa blom?
Kog gk ksih
kbr ak sih my princess?
Aku kan kngn
sma km.
Tdi di
sklah,ak jg gk ngliat km!
From: my prince
Nadia masih memendam amarah di dalam
hatinya, mengapa Kevin begitu tega kepadanya. Padahal dia sudah yakin kalau
Kevin adalah sosok cowok yang baik bagi dirinya,yang enggak akan menyakiti
hatinya. Namun semua itu salah, mengapa Kevin tidak berterus terang kepadanya.
Nadia pun semakin heran, apa maksud di balik semua kejadian ini. Nadia terus
bertanya-tanya. Tiba-tiba Nadia memegang hpnya dan mulai menuliskan sesuatu.
Cowok
pembohong
To: my prince
Dan tak lama kemudian sms dari Kevin masuk.
Loh! Km
ngomong ap si my princess?
From: my prince
Nadia tidak menghiraukan sms itu. Dia memilih untuk
tidur, dan memohon agar semua ini hanya mimpi dan saat dia bangun. Semua sudah
kembali seperti semula.
Jam di ruang tamu berdentang tepat pukul 21.00, Nadia
terbangun dari tidurnya yang pulas, ternyata musik keroncong di dalam perutnya
sudah agak lama berbunyi,sehingga ia wajib mengisinya. Tiba-tiba, saat Nadia
makan. Bunda Nadia menghampirinya.
“ sayang, hati-hati ya kalu makan. Jangan keburu-buru, nanti
tersedak lo..hemm” ucap bunda sambil tersenyum
“ iya bun” jawab Nadia
“ Sayang, kalau punya masalah, bilang dong sama bunda. Sapa
tahu nanti bunda bisa bantu. Jangan malah di pendam sendiri ya sayang. Nanti
malah bikin penyakit” ucap Bunda
“ iya bunda sayang” jawab Nadia sambil tersenyum ke arah
bundanya
Tiba-tiba papa Nadia mengikuti kegiatan percakapan antara
Nadia dan bundanya.
“ Anak papa. Mungkin masalahnya tentang cowok, iya kan
sayang ?” ucap papanya sambil tersenyum
“ Ihh,, papa ikut-ikut aja deh! Aku sama bunda kan, gak
ngajak papa! Wekkkk” ledek Nadia sambil tertawa
Serentak papa,bunda dan Nadia pun tertawa. Sambil papa
Nadia mencubiti pipi putri kesayanganya.
Hari senin telah berlalu, saatnya
hari selasa untuk tiba. Saat Nadia tiba di depan gerbang sekolah, ia memohon
kepada tuhan agar semua ini hanyalah mimpi. Dan betapa kaget dan yakinya bahwa
semua ini bukan mimpi, karena Nadia melihat Kevin sedang berduaan di kelasnya
sambil memegang tangan Tisa. Nadia segera lari menuju mereka berdua sambil
menggebrakan meja di depan mereka.
“ kalian berdua memang tega banget ya sama gue. Apa
alasanya kalian berdua sampai hianatin gue? Apa salah gue? Cepat katakan, ayo
cepat. Cepat katakan?” sambil berteriak dan terisak-isak
“ Loe Tis, loe emang tega ya sama gue. Bener kata Sofia,
kalu loe mau ngrebut Kevin dari gue. Oke fine, emang licik loe, tis” teriak
Nadia sambil menangis
Kemudian Nadia berlari keluar, Kevin merasa bersalah
dengan semua itu. Ia berlari mengejar Nadia, namun saat mengejar Nadia ia berpapasan
dengan Sofia, dan sofia meminta Kevin untuk tidak mengejar Nadia.
Di kamar mandi, Nadia menangis dan menyesali mengapa ia
sampai bertemu dengan berpacaran dengan Kevin. Semula ia yakin bahwa Kevin
adalah cowok baik-baik yang mampu menjaga Nadia dan memberi dia pengertian.
Namun semua itu hanyalah mimpi Nadia. Sepulang sekolah, Nadia segera pulang dan
sama sekali tidak menanggapi Sofia dan Kevin yang dari tadi menunggu dia.
Beberpa hari kemudia saat Nadia memasuki kelasnya, ia
melihat Sofia,sahabatnya sendiri, sedang bergurau dengan Kevin dan Tisa.
“mungkin Sofia sudah ikut-ikutan dalam kelompok itu,tapi
mengapa sekarang malah sahabat ku yang kembali direbut. Entah nanti apalagi
yang akan di rebut ?” fikir Nadia
Nadia memilih keluar meninggalkan kelas dari pada melihat
mereka. Hatinya terasa penuh sesak dengan amarah, namun ia mencoba
mengiklaskanya. Sepulang sekolah, Kevin berjalan di belakang Nadia. Sebenarnya
Nadia mengetahui hal itu, namun Nadia tidak menghiraukanya. Saat Nadia menaiki
sepeda motornya dan mau berjalan, tiba-tiba Kevin berada tepat didepan
motornya.
“ Apa-apaan sih loe! Mau cari mati ya?” ucap Nadia dengan
Nada marah
“ Ih.. cantik-cantik galak banget sih mbak?” ledek Kevin
“ Bukan urusan loe, minggir. Gue mau pulang!” ucap Nadia
dengan nada sedikit membentak
“ My princess, jalan yok? Udah lama kita enggak jalan.
Jadi kangen aku” ucap Kevin
“ Emang loe, siapa gue?” kata Nadia sambil meninggalkan
Kevin
“ Eh,, Nad!” teriak Kevin
Kevin hanya terdiam dan memandangi Nadia yang berlalu dari
hadapanya.
“ Apakah ini harus akhir dari ceritaku?” fikir Kevin
Sesungguhnya Nadia tidak tega mengucapkan kata-kata kasar
terhadap Kevin, karena dia masih sangat mencintai Kevin. Namun, Nadia lakukan
agar amarah yang ada pada dirinya bisa dia luapkan ke hadapan Kevin.
Sudah lama Nadia tidak berbicara kepada dengan Tisa, Sofi
dan Kevin. Nadia meganggap bahwa dia tidak mempunyai teman yang bernama Tisa,
Sahabat seperti Sofi, dan pacar seperti Kevin. Dia memilih berteman dengan
teman-teman lainya. Sekitar 2 minggu, Nadia terkejut sekali saat melihat Kevin tiba-tiba
muncul di rumahnya ia sedang duduk di ruang tamu bersama bunda Nadia.
“ Ngapain loe ada di rumah gue?” kata Nadia dengan nada
kasar
“ Eh,,Nadia . kamu kok gitu sih sama pacar kamu sendiri. Bunda
tidak mengajarkan kamu lo ya berkata kasar ke orang lain apalagi orang tua
kamu” ucap Nadia
“ Ma’af bun” ucap Nadia lirih
“ Ngapain Nadia minta ma’af ke Bunda? Sana minta ma’af
kepada nak Kevin !” kata Bunda
Kevin yang berada di situ, hanya
tersenyum-senyum sendiri. Sebenarnya dia ingin tertawa, karena melihat Nadia
dan tingkah lakunya. Namun niat untuk menertawakan Nadia, pacar kesayanganya,
ia urungkan.
“ Ma’afin aku ya,vin” ucap Nadia lirih
“ Oke my princess, akan saya ma’afin. Tapi dengan satu
syarat!” jawab Kevin
“ Kenapa harus pakek syarat? Kamu kan uda nyakitin hati
ku?” bantah Nadia
“ Ehh,, Nadia” sela Bunda
“ Iya deh. Apa-apa syaratnya?” kata Nadia dengan nada
penuh keterpaksaan
“ Besok malam, kamu harus jalan sama aku” ucap Kevin
“ Apa? Jalan sama kamu? Kamu kan uda punya Tisa. Sana tuh
jalan aja ke sama Tisa” kata Nadia
“ Jelous ya kamu.. hehehe” ledek Kevin
“ Iya deh iya. Aku mau!” jawab Nadia
“ Oke, makasih ya my princess. Kayak biasa kita pergi ke
cafe bamboe” canda Kevin
“ Anak muda jaman sekarang” kata Bunda sambil tersenyum
dan menggeleng-gelengkan kepala
Malam-malam yang ditunggu-tunggu
Kevin pun tiba, ia berdoa semoga malam ini menjadi malam yang bahagia buat
Kevin dan Nadia. Kevin sengaja tidak menjemput Nadia, karena mendadak dia mempunyai
urusan penting. Nadia pun pergi sendirian ke cafe bamboe, tepat pukul 20.00
Nadia sampai di cafe Bamboe. Namun begitu terkejutnya Nadia, saat melihat Kevin
bermesraan bersama Tisa tepat di hadapanya. Sontak Nadia langsung menuju ke
toilet dan menangis. Saat kembali dari toilet, nampak pipi putih dan mata Nadia
telah menjadi merah. Dari belakang nampak Sofia sedang menuju ke meja tempat
Kevin,Nadia dan Tisa makan. Nadia hanya mengaduk aduk minuman yang dipesanya,
sambil melamunkan sesuatu. Sofi berpura pura tidak melihat Nadia dan tidak
menyapa Nadia sama sekali. Setelah berbincang-bincang begitu lama, namun Nadia
hanya diam saja, ia tidak bicara sama sekali dengan mereka.
“ Nad, gue anterin pulang ya?” ajak Kevin
Dalam fikiran Nadia sudah melayang-layang fikiran negatif
dan penuh tanda tanya.
“apakah ini akir dari semua ini? Mengapa Kevin telah
memanggil nama asli ku?” fikir Nadia dan ucapnya dalam hati
“emm.. gak usah vin. Gue bisa pulang sendiri kok. Loe
anterin aja cewek loe yang ...” Nadia tidak melanjutkan kata-katanya lagi. Dia
tidak ingin menambah-nambah maslah ini.
“Nad, loe gak tau di untung ya? Udah bagus-bagus Kevin
nawarin buat nganterin kamu. Eh malah kamu tolak mentah-mentah!” sewot Sofi
“ Loe iri ya Nad. Gue jadian sama Kevin? Kasian deh loe
Nad. Rasain itu !” Tanya Tisa dengan sewot
“ Kalian enggak puas apa udah nyakitin gue! gue pendam
perasaan sakit ini dan gue buat tegar hadepin ini. Gue gak mau cari masalah
lagi sama kalian. Tapi apa? Kalian malah terus menerus nyakitin gue! Kalian sekarang
udah puas nyakitin gue? Ingat ya Tisa, Sofi, Kevin. Cerita ini belum di mulai.
Gue sendiri yang akan bikin awal dari cerita ini !” ucap Nadia dengan Nada
menangis tersedu-sedu
Kemudian, Nadia berlari menuju keluar. Kevin segera
mengejar Nadia, dia tidak tega melihat sakit yang di alami Nadia.
“ Princess..!” teriak Kevin sambil berlari menuju Nadia
“ Nad, please. Gue udah janji sama ortu kamu buat
nganterin kamu pulang. Aku anterin kamu ya ?” Rayu kevin
“ kamu udah puas,vin? Nyakitin hati gue? Kamu ajak gue
jalan, cuman ingin aku lihat kamu sama Tisa. Dan Sofi sahabat gue sendiri malah
menyalahin gue, padahal gue gak bermaksud buat nolak ajakan loe. Inikah yang
kamu inginkan? Oke, Gue turutin kemauan loe. Meskipun gue harus buang perasaan
sayang dan cinta gue ke loe” Ucap Nadia dengan penuh amarah
“ Nad.....” ucap Kevin lirih sambil menarik tangan Nadia
agar Nadia tidak pergi
Tiba-tiba masuk sms di hp Nadia. Dia segera membuka pesan
itu, berharap papanya membalas sms darinya.
Sayang, kamu
pulang sama Kevin ya.
Bunda tidak
mau tahu,
pokoknya
kamu pulang ke rumah bersama Kevin
gak ada
alasan buat kamu menolaknya
kalau tidak.
Kamu pasti
tahu apa yang akan bunda lakukan sayang
From: Bunda.ku
Dengan penuh keterpaksaan, Nadia
memenuhi permintaan Bundanya dan Kevin. Di perjalanan, Nadia duduk di bangku ke
dua, karena di bangku pertama, Tisa duduk bersama dengan Kevin. Nadia juga
tidak ingin duduk bersama dengan Kevin. Jam sudah menunjukan pukul 11.30, namun
Nadia belum juga melihat jalan yang akan menuju rumahnya. Nadia semakin
berfikir macam-macam, namun dia tidak mau mengungkapkan perasaanya itu. Dia
lebih memilih untuk diam. Tepat pukul 11.50 . Nadia baru sampai di rumahnya dan
orang tuanya telah menunggunya di depan pintu rumahnya.
“ eh kalian uda datang, ayo mampir dulu ke rumah. Kalau
perlu nginep aja di sini sudah malam soalnya” tanya bunda
“ Beneran tante kita boleh nginep disini?” tanya
Kevin,Tisa dan Sofi hampir bersamamaan
“ Iya boleh kok” jawab Bunda
“ putri kesayangan papa kok cemberut sih, nanti cantiknya
ilang lo?” ledek papa Nadia
“ Ihhh papa!” sewot Nadia
Saat masuk kedalam rumah, Nadia duduk termenung di ruang
keluarga. Sedangkan orang tuanya sedang mengantarkan Kevin,Sofi dan tisa menuju
kamarnya masing-masing.
Saat Nadia berdiri dan ingin menuju kamarnya. Tepat pukul
jam 12.00 , tiba-tiba lampu dirumahnya mendadak mati. Sontak Nadia segera menjerit-jerit ketakutan,
namun lampu segera menyala kembali. Dan tepat di depan Nadia berdiri Kevin,Bunda,papa,Sofi dan Nadia.
Sambil menyanyikan lagu Ulang tahun kepada Nadia.
Happy
birthday to you
Happy
birthday to you
Happy
birthday
Happy
birthday
Happy
birthday Nadia..
Tiba-tiba, Kevin mencium pipi Nadia sambil membisikan
sesuatu kepadanya.
“Happy birthday, my princess. Aku sayang kamu” bisik
Kevin
Lanjut ucapan dari Orang tuanya.
“Happy birthday sayang” ucap papa dan bundanya sambil
mencium Nadia
Kemudian di lanjutkan Sofi dan Tisa.
“Happy birthday , Nadia. Hehe” ucap Nadia dan Tisa hampir
bersamaan
Nadia hanya tercengang dengan semua ini. Namun ia segera
sadar dan berharap semua ini bukan mimpi.
“ ma’afin kami ya Nad. Udah akting bohong di depan kamu
selama ini” kata Sofia sambil memeluk Nadia
“ Iya, Nad. Aku juga minta ma’af ya, sebenarnya aku gak
ada apa-apa sama Kevin. Kevin aja yang merencanakan semua ini untuk menguji
kamu dan memberi suprise di hari ultah kamu yang ke 17 tahun, Nad ! hemm” kata
Tisa sambil memeluk Nadia
“ Jadi kalian semua yang merencanakan hal ini? Makasih
banget ya?” ucap Nadia dengan penuh kegembiraan.
“ Ma’afin aku ya my princess, aku gak bermaksud buat
bikin sakit hati kamu. Aku melakukan ini cuma ingin bikin suprise kamu dan
lihat kamu seberapa sayangnya kamu sama aku. Ternyata aku gak salah milih kamu
ya my princess. Hehehe” kata Kevin
“ Iya my prince, enggak papa kok. Aku suka denga semua
ini. Tapi yang biki aku gak suka, kamu uda bikin aku menangis my prince.
Huhuhu.. tapi enggak papa kok, semua uda terbayar dengan semua ini!” Jawab
Nadia
Kevin segera memberikan kado spesial
buat Nadia, isinya berupa album foto dan baju yang bergambar foto mereka. Di
lanjutkan Tisa dan Sofi memberikan kado spesial. Dan terakhir orang tua Nadia
memberikan kado spesial. Setelah mereka sudah menyelesaikan tradisi potong kue
dan tiup lilin untuk Nadia dan melemparkan beberapa telur dan tepung yang sudah
di campur dengan air, sepertinya yang menjadi kue ulang tahun sekarang Nadia. Saat
mereka sedang makan-makan bersama, tiba-tiba Nadia memecah keheningan.
“ Btw, siapakah yang merencanakan semua ini?apakah bunda
dan papa ikut dalam rencana ini?” Tanya Nadia
“ emmmmmm... iya sayang!” jawab Papa dan Bunda hampir
bersamaan
Serentak semua tertawa karena
melihat ekspresi wajah orang tua Nadia yang kaget mendengar pertanyaan anaknya.
Akhirnya malam itu menjadi malam yang indah buat Nadia,
begitu juga orang lain yang ada di dekat Nadia juga ikut merasakan hal itu.
By : Ayuk
Wahyuningtias
Sekolah : SMKN 04 Malang
Alhamdulilah, akhirnya saya bisa
menyelesaikan cerpen saya yang berjudul “Peristiwa yang tak terduga”.